mau postinganmu jadi no 1 di search google???????? nih tipsnya…..


baiklah postingan kali ini mungkin teramat singkat, karna jujur lagi boring dan tidak bisa mikir mau posting masalah apa . kebetulan juga lagi search google, tpi postingan gue gak dpet di halamnan pertama, mungkin bukan mungkin lagi tapi saya rasa semua pengen postingannya bisa di halaman pertam search google. untuk itulah saya posting masalah ini, baiklah langsung saja gan
4 Tips Menjadi Halaman Pertama Index Google

Tulis dan Publikasikan Artikel
Anda dapat menggunakan blog untuk menulis artikel. Buat artikel berkualitas yang berhubungan dengan topik blog atau website Anda dan sebarkan ke GoArticles atau penerbit artikel lain. Cari yang mempunyai PR tinggi dan bisa menerima bahasa indonesia. Anda juga bisa membuat artikel di squidoo.com dan hubpages.com
Jangan lupa untuk memasukkan link website Anda di artikel yang Anda buat untuk mendapatkan becklink dari penerbit artikel tersebut.
Menurut saya, ini adalah cara yang paling mudah untuk mendapatkan permanen backlink.
O ya hal penting yang harus Anda perhatikan, jangan membuat artikel yang sama antara blog dengan setiap artikel yang Anda publikasikan akan terhindar dari duplikat konten.
Anda bisa membaca postingan tentang cara menulis artikel blog yang efektif dan cara optimalisasi seo pada artikel
Kenapa backlink penting?
Search engine utama seperti Google, menentukan blog atau website menjadi halaman pertama dengan melihat kualitas dan kuantitas backlink yang dimiliki blog atau website tersebut. Semakin banyak backlink yang berkualitas yang dimiliki blog atau website Anda maka semakin tinggi popularitas dan menjadi halaman pertama index google mungkin Anda capai.
Jadi dengan membuat banyak artikel di artikel direktori seperti GoArticles dan membuat backlink ke website Anda, pasti akan membantu meningkatkan traffic dan popularitas website Anda. Untuk mendapatkan Baclink Gratis silahkan baca Postingan Backlink Gratis
Gunakan Kata Kunci Sama untuk Semua Backlink Anda
Lupakan tentang apa yang orang lain katakan tentang “keanekaragaman link” yaitu, membuat backlink ke situs web Anda dengan menggunakan kata kunci yang berbeda agar terlihat lebih alami oleh search engine.
Setelah saya mencoba dan mencoba terus, saya menyadari bahwa itu tidak penting. Bahkan, saya telah menemukan bahwa dengan membangun backlink dengan kata kunci yang sama maka saya akan mendapatkan hasil lebih cepat dan menjadi halaman pertama index google.
Gunakan URL Sama untuk Semua Backlink Anda Lihat di URL ini: http://www.infotama.net dan http://infotama.net
Gunakan salah satu saja. Karena domain dengan www atau tanpa www meskipun mengarah ke halaman web yang sama tapi di mata search engine, Anda dianggap mengarahkan ke alamat yang berbeda. Jadi lebih baik Anda menggunakan salah satu saja untuk membuat backlink.
Pelajari Kompetitor Anda Coba tulis kata kunci Anda di Google untuk mengetahui siapa 10 besar google kompetitor Anda. Lalu cari backlink dari masing-masing kompetitor Anda. Anda dapat menggunakan backlinkwatch.com untuk mengetahui backlink kompetitor.Setelah mengetahui backlink kompetitor, Anda dapat mengunjungi masing-masing link tersebut dan berusaha mendapatkan backlink juga untuk blog atau website Anda sendiri.

kalau da yang mau menambahkan silahkan komentar, asalkan komennya membangun dan positif. . thnks guys , koment kalian sesuatu yng sangat membanggakan bagi ku . . .
maklum saya newbie

tips&trik cara untuk menambahkan animasi pada blog


Animasi merupakan suatu konten yang akan membuat tampilan blog anda menarik di mata pengunjung, dengan menggunakan animasi blog akan lebih terlihat hidup dan terlihat aktif serta terlihat dikelola oleh yang empunya blog, dengan cara memasukkan animasi ke dalam blog kita, semoga pengunjung semakin tertarik dengan blog anda dan menyempatkan diri mereka untuk datang dan berkunjung kembali ke blog anda. Berikut adalah cara memasukkan animasi tulisan ke dalam blog anda. Silahkan ikuti langkah2 berikut ini :

1. Masuk ke situs FLASHVORTEX.COM

2. Pada bagian Menu Di atas,,, silahkan anda pilih animasi yang ingin anda buat… Baik itu Menus, Texts, Banners, Button, dll.

3. Dalam hal ini saya akan mencontohkan Banners… Silahkan Pilih banner yang anda suka… klik CLICK HERE TO EDIT THIS

4. Edit kata kata sesuai dengan yang anda inginkan.. Lalu klik Generate Animation..

5. setelah itu anda akan di berikan sebuah kode… nah,… copy paste kode tersebut ke blog anda… baik itu di edit html, postingan, atau pada gadget baru… terserah anda

Selamat mencoba……………!!!!!!!!!!!!

penyebab seringnya kencing


kencing

sedang duduk, sedang nonton tv tiba-tiba kebelet kencing padahal Anda merasa baru saja buang air kecil. Gangguan sering kecing (urinary frequency) atau poliuria ini ternyata dialami banyak orang.

Rata-rata setiap orang buang air kecil sebanyak tujuh kali sehari, jika lebih atau kurang dari itu bisa menandakan ada masalah. Banyak orang memilih menahan pipis karena alasan capek bolak balik ke kamar mandi.

Tapi sebaiknya jangan melakukan itu. Terlalu lama menunda buang air kecil bisa meningkatkan peluang terkena infeksi saluran kencing.

Kandung kemih yang sangat penuh akan merentangkan dan melemahkan otot-otot pengontrol buang air yang menyebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak selesai. Urine lama yang tertinggal di kandung kemih merupakan lahan yang subur untuk tempat tumbuhnya bakteri.

Joan Liebmann-Smith Ph.D dan Jacqueline Nardi Egan dalam tulisannya Body Sign, How to Be Your Own Diagnostic Detective, mengulas beberapa penyebab sering kencing.

Sering kencing baik pada laki-laki maupun perempuan terutama kalau diiringi rasa haus adalah tanda peringatan awal yang sangat umum adanya diabetes.

Sering kencing juga merupakan tanda paling khas adanya suatu kehamilan.

Sering kencing juga menandakan adanya infeksi saluran kencing atau PMS.

Sedangkan pada perempuan lanjut usia (lansia) sering kencing adalah tanda menopause yang paling umum. Ketika tingkat estrogen turun, lapisan uretra menipis dan otot yang mengelilingi pelvis melemah.

Tetapi jika pada laki-laki lansia sering kencing mungkin tanda salah satu masalah prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BHP). Pembesaran prostat menekan uretra dan menghalagi aliran urine. Akibatnya kandung kemih tidak bisa kosong dengan cepat atau seutuhnya dan laki-laki itu sering merasa ingin kencing lagi.

Sering kencing malam (nokturia) adalah peringatan terhadap reaksi terhadap obat-obatan yang dikonsumsi, minuman diuretik (menyerap air), penggunaan obat jantung atau obat psikitaris. Nokturia juga bisa menandakan penyakit ginjal bahkan gagal jantung.

Terlalu banyak minum cairan kafein, bir atau alkohol juga menjadi pemicu sering kencing.

Jika Anda mengalami infeksi saluran kencing maka tanda-tandanya adalah:

Rasa perih ketika pipis

Merasa perlu buang air lebih sering dari pada biasanya

Merasa perlu buang air tapi tidak bisa atau hanya keluar sedikit-sedikit

Urine yang bocor

Urine yang berbaru, berwarna keruh dan gelap.

Sedangkan kelainan kencing jika terkana pembesaran prostat tanda-tandanya adalah:

Sering buar air

Merasa terdesak untuk buang air

Urine tidak lekas keluar

Urine terus mengucur bahkan ketika merasa sudah selesai

Merasa seolah kandung kemih belum sepenuhnya kosong setelah buang air.

Normalnya, pada orang yang sehat, urine hampir steril dan tidak berbau ketika keluar dari tubuh. Urine yang sehat adalah yang bening, agak kuning dan tidak berbusa. Cara untuk membantu menghindari kencing yang tidak disengaja adalah melakukan senam Kegel. Latihan ini membantu menguatkan otot-otot bawah pelvis, yaitu otot yang mengontrol

adapun 10 Penyebab Sering Buang Air Kecil

Anda termasuk orang yang sering buang air kecil? sebaiknya Anda berhati-hati dengan ini dan ada baiknya juga Anda mempelajari penyebab kenapa Anda sering buang air kecil.

Berikut ini adalah 10 penyebab kenapa Anda sering buang air kecil.

1. Terlalu banyak minum

Banyak minum memang membuat badan menjadi sehat. tetapi minum terlalu banyak air (atau cairan yang lain) dapat membuat kita berkali-kali ke kamar mandi.

Untuk orang yang susah mengontrol keinginan untuk kencing (bahasa inggrisnya beser dan bahasa jawanya overactive bladder), disarankan untuk tidak minum lebih dari dua liter air atau cairan lainnya dan waktu minumnya disarankan di siang hari agar pada malam hari tidak terlalu sering bangun untuk pergi ke kamar mandi

2. Terlalu sedikit minum

ini kebalikannya dari yang kebanyakan minum, orang yang terlalu sedikit minum karena penyakit susah menahan kencing / beser / overactive bladder biasanya akan mengurangi minum.

Tapi ternyata ini sangat berbahaya! karena dapat membuat iritasi pada saluran kencing yang mengakibatkan orang jadi ingin ke belakang terus. walaupun minum delapan gelas perhari itu baik tetapi jika orang tidak mampu melakukannya, menurut para ahli hanya diperlukan minimal satu liter per hari untuk mencegah iritasi ini

3. Minuman Beralkohol

Bir, anggur, dan minuman-minuman beralkohol lainnya menyebabkan kita berkunjung ke kamar mandi lebih sering.

Walaupun alkohol sendiri sifatnya membuat kita dehidrasi pada tubuh tapi dehidrasi ini terjadi karena alkohol meningkatkan air kencing yang harus dikeluarkan tubuh. Selain itu, alkohol juga mengirimkan sinyal-sinyal ke otak untuk menyuruh kita kencing

4. Makanan dan Minuman Berkafein

Kafein menstimulasi organ-organ pembuangan untuk memproduksi lebih banyak urin. mengurangi jumlah konsumsi kafein ( kopi, teh, coklat, cola) dapat membantu kita untuk mengontrol keinginan kencing yang berlebihan. Cara lainnya adalah mencoba menggunakan produk kopi tanpa kafein

5. Makanan dan Minuman mengandung asam

Buah-buahan sebangsa jeruk dan minuman sari buah dari jeruk, kopi, teh, dan tomat dapat menimbulkan iritasi bagi organ-organ pembuangan. Walaupun konsumsi jus cranberry biasanya digunakan untuk menyembuhkan infeksi pada saluran kencing tetapi juga bikin kita kebelet kencing.

Mengurangi konsumsi makanan-makanan mengandung asam ini juga mengurangi heartburn (sensai panas di dada karena tingginya kandungan asam pada makanan yang dikonsumsi)

6. Minuman berkarbonasi

Minuman-minuman berkarbonasi bisa membuat iritasi organ-organ pembuangan yang sensitif. orang-orang yang susah menahan kencing sangat disarankan untuk menghindari minuman-minuman ini. Kombinasi minuman berkarbonasi dan beralkohol akan membuat keinginan buang air kecil semakin besar

7. Makanan-makanan Pedas

Makanan-makanan mengandung cabai, wasabi, dan sebangsanya akan membuat lidah kita terbakar dan mata berurai air mata. hal ini karena iritasi yang ditimbulkan oleh kandungan di dalamnya.

Iritasi juga terjadi pada organ-organ pembuangan. Untungnya iritasi ini hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja.

8. Pemanis

Gula, Madu, dan pemanis buatan dapat mengiritasi organ pembuangan. Batasilah konsumsi pemanis-pemanis ini jika sering ke belakang karena pengaruh pemanis terhadap keinginan orang untuk buang air kecil bervariasi

9. Kombinasi dari nomor 3-8

Jangan mengonsumsi makanan dan minuman yang ada di nomor 3-8 seharian penuh atau bersama-sama, sudah dipastikan akan membuat anda ingin ke belakang

10. Obat-obatan

Beberapa obat misalnya obat penurun tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan orang sering ke belakang, obat-obat yang lain juga banyak memiliki efek samping membuat orang sering ke kamar mandi.

kandung kemih.

DRIVER COMPAQ CQ 40


  1. 1 Driver – Audio
  2. 2 Driver – Graphics
  3. 3 Driver – Keyboard, Mouse and Input Devices
  4. 4 Driver – Network
  5. 5 Driver – Storage
  6. 6 BIOS
  7. 7 Software – Multimedia
  8. 8 Software – Solutions
  9. 9 Utility – Tools

compaq presario cq40 Compaq Presario CQ40 Windows 7 Drivers x86 (32 bit)

Windows 7 x86 Drivers for Compaq Presario CQ40
OS: Windows 7 32-bit
Server: Hewlett Packard

UPDATE 1: Hotfile mirrors available icon smile Compaq Presario CQ40 Windows 7 Drivers x86 (32 bit)
UPDATE 2: Mediafire mirrors available icon smile Compaq Presario CQ40 Windows 7 Drivers x86 (32 bit)

Driver – Audio

IDT High Definition Audio CODEC
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 26.08M (Mirror-HotFile)

Driver – Graphics

ATI Mobility Radeon HD 3200/3450/4200/4330 Graphics
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 112.37M (Mirror-HotFile)

Driver – Keyboard, Mouse and Input Devices

ALPS Touchpad Driver
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 8.93M (Mirror-HotFile)

ENE CIR Receiver Driver
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 3.43M (Mirror-HotFile)

Validity Sensor Driver
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 28.76M (Mirror-HotFile)

Driver – Network

Realtek Family PCI-E Fast Ethernet NIC Driver
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 5.39M (Mirror-HotFile)

Driver – Storage

AMD AHCI Compatible RAID controller
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 11.53M (Mirror-HotFile)

JMB38X CardReader Driver
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 1.21M (Mirror-HotFile)

BIOS

WinFlash for HP Notebook System BIOS (with AMD Processor) – Microsoft Windows Vista Based
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 3.69M (Mirror-HotFile)

Software – Multimedia

HP DVD Play Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86
(Download) 77.08M (Mirror-HotFile)

UPDATE 3:
==============
Muvee Reveal Basic Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

HP MediaSmart MVP Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

Cyberlink YouCam Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

HP MediaSmart DVD Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

HP MediaSmart Internet TV Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

HP MediaSmart Live TV Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

HP MediaSmart SmartMenu

Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download)

HP MediaSmart Webcam Software
Compaq Presario CQ40 Windows 7 x86-x64
(Download

kebenaran


A. Pengertian Filsafat
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut “filsuf”.
Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa “filsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Hal ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Secara singkat dapat dikatakan Filsafat adalah refleksi kritis yang radikal. Refleksi adalah upaya memperoleh pengetahuan yang mendasar atau unsur-unsur yang hakiki atau inti. Apabila ilmu pengetahuan mengumpulkan data empiris atau data fisis melalui observasi atau eksperimen, kemudian dianalisis agar dapat ditemukan hukum-hukumnya yang bersifat universal. Oleh filsafat hukum-hukum yang bersifat universal tersebut direfleksikan atau dipikir secara kritis dengan tujuan untuk mendapatkan unsur-unsur yang hakiki, sehingga dihasilkan pemahaman yang mendalam. Kemudian apa perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat. Apabila ilmu pengetahuan sifatnya taat fakta, objektif dan ilmiah, maka filsafat sifatnya mempertemukan berbagai aspek kehidupan di samping membuka dan memperdalam pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan objeknya dibatasi, misalnya Psikologi objeknya dibatasi pada perilaku manusia saja, filsafat objeknya tidak dibatasi pada satu bidang kajian saja dan objeknya dibahas secara filosofis atau reflektif rasional, karena filsafat mencari apa yang hakikat. Apabila ilmu pengetahuan tujuannya memperoleh data secara rinci untuk menemukan pola-polanya, maka filsafat tujuannya mencari hakiki, untuk itu perlu pembahasan yang mendalam. Apabila ilmu pengetahuannya datanya mendetail dan akurat tetapi tidak mendalam, maka filsafat datanya tidak perlu mendetail dan akurat, karena yang dicari adalah hakekatnya, yang penting data itu dianalisis secara mendalam.
Persamaan dan perbedaan antara Filsafat dan Agama adalah sebagai berikut. Persamaan antara Filsafat dan Agama adalah semuanya mencari kebenaran. Sedang perbedaannya Filsafat bersifat rasional yaitu sejauh kemampuan akal budi, sehingga kebenaran yang dicapai bersifat relatif. Agama berdasarkan iman atau kepercayaan terhadap kebenaran agama, karena merupakan wahyu dari Tuhan YME, dengan demikian kebenaran agama bersifat mutlak.
B. Kajian Filsafat
Kajian filsafat meliputi ruang lingkup yang disusun berdasarkan pertanyaan filsuf terkenal Immanuel Kant sebagai berikut:
1. Apa yang dapat saya ketahui (Was kan ich wiesen)
Pertanyaan ini mempunyai makna tentang batas mana yang dapat dan mana yang tidak dapat diketahui. Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah suatu fenomena. Fenomena selalu dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini menjadi dasar bagi Epistomologi. Eksistensi Tuhan bukan merupakan kajian Epistomologi karena berada di luar jangkauan indera. Bahan kajian Epistomologi adalah yang berada dalam jangkauan indera. Kajian Epistomologi adalah fenomena sedang eksistensi Tuhan merupakan objek kajian Metafisika. Epistomologi meliputi: Logika Pengetahuan (Knowledge), Ilmu Pengetahuan Ilmiah (Science) dan Metodologi.
2. Apa yang harus saya lakukan (Was soll ich tun)
Pertanyaan ini mempersoalkan nilai (values), dan disebut Axiologi, yaitu nilai-nilai apa yang digunakan sebagai dasar dari perilaku. Kajian Axiologi meliputi Etika atau nilai-nilai keutamaan atau kebaikan dan Estetika atau nilai-nilai keindahan.
3. Apa yang dapat saya harapkan (Was kan ich hoffen)
Pengetahuan manusia ada batasnya. Apabila manusia sudah sampai batas pengetahuannya, manusia hanya bisa mengharapkan. Hal ini berkaitan dengan being, yaitu hal yang ”ada”, misalnya permasalahan tentang apakah jiwa manusia itu abadi atau tidak, apakah Tuhan itu ada atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak terjawab oleh Ilmu Pengetahuan Ilmiah, tetapi oleh Religi. Refleksi tentang Being terbagi lagi menjadi dua, yaitu Ontologi yaitu struktur segala yang ada, realitas, keseluruhan objek-objek yang ada, dan Metafisika yaitu hal-hal yang berada di luar jangkauan indera, misalnya jiwa dan Tuhan.
C. Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4 (empat) hal, yaitu:
1. Sumber ilmu pengetahuan itu dari mana.
Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan dari mana ilmu pengetahuan itu diperoleh. Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman (emperi) dan dari akal (ratio). Sehingga timbul faham atau aliran yang disebut empirisme dan rasionalisme. Aliran empirisme yaitu faham yang menyusun teorinya berdasarkan pada empiri atau pengalaman. Tokoh-tokoh aliran ini misalnya David Hume (1711-1776), John Locke (1632-1704), Berkley. Sedang rasionalisme menyusun teorinya berdasarkan ratio. Tokoh-tokoh aliran ini misalya Spinoza, Rene Descartes. Metode yang digunakan aliran emperisme adalah induksi, sedang rasionalisme menggunakan metode deduksi. Immanuel Kant adalah tokoh yang mensintesakan faham empirisme dan rasionalisme.
2. Batas-batas Ilmu Pengetahuan.
Menurut Immanuel Kant apa yang dapat kita tangkap dengan panca indera itu hanya terbatas pada gejala atau fenomena, sedang substansi yang ada di dalamnya tidak dapat kita tangkap dengan panca indera disebut nomenon. Apa yang dapat kita tangkap dengan panca indera itu adalah penting, pengetahuan tidak sampai disitu saja tetapi harus lebih dari sekedar yang dapat ditangkap panca indera.
Yang dapat kita ketahui atau dengan kata lain dapat kita tangkap dengan panca indera adalah hal-hal yang berada di dalam ruang dan waktu. Yang berada di luar ruang dan waktu adalah di luar jangkauan panca indera kita, itu terdiri dari 3 (tiga) ide regulatif: 1) ide kosmologis yaitu tentang semesta alam (kosmos), yang tidak dapat kita jangkau dengan panca indera, 2) ide psikologis yaitu tentang psiche atau jiwa manusia, yang tidak dapat kita tangkap dengan panca indera, yang dapat kita tangkap dengan panca indera kita adalah manifestasinya misalnya perilakunya, emosinya, kemampuan berpikirnya, dan lain-lain, 3) ide teologis yaitu tentang Tuhan Sang Pencipta Semesta Alam.
3. Strukturnya.
Yang ingin mengetahui adalah subjek yang memiliki kesadaran. Yang ingin kita ketahui adalah objek, diantara kedua hal tersebut seakan-akan terdapat garis demarkasi yang tajam. Namun demikian sebenarnya dapat dijembatani dengan mengadakan dialektika. Jadi sebenarnya garis demarkasi tidak tajam, karena apabila dikatakan subjek menghadapi objek itu salah, karena objek itu adalah subjek juga, sehingga dapat terjadi dialektika.
4. Keabsahan.
Keabsahan ilmu pengetahuan membahas tentang kriteria bahwa ilmu pengetahuan itu sah berarti membahas kebenaran. Tetapi kebenaran itu nilai (axiologi), dan kebenaran itu adalah suatu relasi. Kebenaran adalah kesamaan antara gagasan dan kenyataan. Misalnya ada korespondensi yaitu persesuaian antara gagasan yang terlihat dari pernyataan yang diungkapkan dengan realita.
Terdapat 3 (tiga) macam teori untuk mengungkapkan kebenaran, yaitu:
a. Teori Korespondensi, terdapat persamaan atau persesuaian antara gagasan dengan kenyataan atau realita.
b. Teori Koherensi, terdapat keterpaduan antara gagasan yang satu dengan yang lain. Tidak boleh terdapat kontradiksi antara rumus yang satu dengan yang lain.
c. Teori Pragmatis, yang dianggap benar adalah yang berguna. Pragmatisme adalah tradisi dalam pemikiran filsafat yang berhadapan dengan idealisme, dan realisme. Aliran Pragmatisme timbul di Amerika Serikat. Kebenaran diartikan berdasarkan teori kebenaran pragmatisme.
D. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan
Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan cabang filsafat yang menelaah baik ciri-ciri ilmu pengetahuan ilmiah maupun cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan ilmiah.
Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan Ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Sistematis.
Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis artinya ilmu pengetahuan ilmiah dalam upaya menjelaskan setiap gejala selalu berlandaskan suatu teori. Atau dapat dikatakan bahwa teori dipergunakan sebagai sarana untuk menjelaskan gejala dari kehidupan sehari-hari. Tetapi teori itu sendiri bersifat abstrak dan merupakan puncak piramida dari susunan tahap-tahap proses mulai dari persepsi sehari-hari/ bahasa sehari-hari, observasi/konsep ilmiah, hipotesis, hukum dan puncaknya adalah teori.
Ciri-ciri yang sistematis dari ilmu pengetahuan ilmiah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Persepsi sehari-hari (bahasa sehari-hari).
Dari persepsi sehari-hari terhadap fenomena atau fakta yang biasanya disampaikan dalam bahasa sehari-hari diobservasi agar dihasilkan makna. Dari observasi ini akan dihasilkan konsep ilmiah.
b. Observasi (konsep ilmiah).
Untuk memperoleh konsep ilmiah atau menyusun konsep ilmiah perlu ada definisi. Dalam menyusun definisi perlu diperhatikan bahwa dalam definisi tidak boleh terdapat kata yang didefinisikan. Terdapat 2 (dua) jenis definisi, yaitu: 1) definisi sejati, 2) definisi nir-sejati.
Definisi sejati dapat diklasifikasikan dalam:
1) Definisi Leksikal. Definisi ini dapat ditemukan dalam kamus, yang biasanya bersifat deskriptif.
2) Definisi Stipulatif. Definisi ini disusun berkaitan dengan tujuan tertentu. Dengan demikian tidak dapat dinyatakan apakah definisi tersebut benar atau salah. Benar atau salah tidak menjadi masalah, tetapi yang penting adalah konsisten (taat asas). Contoh adalah pernyataan dalam Akta Notaris: Dalam Perjanjian ini si A disebut sebagai Pihak Pertama, si B disebut sebagai Pihak Kedua.
3) Definisi Operasional. Definisi ini biasanya berkaitan dengan pengukuran (assessment) yang banyak dipergunakan oleh ilmu pengetahuan ilmiah. Definisi ini memiliki kekurangan karena seringkali apa yang didefinisikan terdapat atau disebut dalam definisi, sehingga terjadi pengulangan. Contoh: ”Yang dimaksud inteligensi dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang yang dinyatakan dengan skor tes inteligensi”.
4) Definisi Teoritis. Definisi ini menjelaskan sesuatu fakta atau fenomena atau istilah berdasarkan teori tertentu. Contoh: Untuk mendefinisikan Superego, lalu menggunakan teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud.
Definisi nir-sejati dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a) Definisi Ostensif. Definisi ini menjelaskan sesuatu dengan menunjuk barangnya. Contoh: Ini gunting.
b) Definisi Persuasif. Definisi yang mengandung pada anjuran (persuasif). Dalam definisi ini terkandung anjuran agar orang melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Contoh: ”Membunuh adalah tindakan menghabisi nyawa secara tidak terpuji”. Dalam definisi tersebut secara implisit terkandung anjuran agar orang tidak membunuh, karena tidak baik (berdosa menurut Agama apapun).
c. Hipotesis
Dari konsep ilmiah yang merupakan pernyataan-pernyataan yang mengandung informasi, 2 (dua) pernyataan digabung menjadi proposisi. Proposisi yang perlu diuji kebenarannya disebut hipotesis.
d. Hukum
Hipotesis yang sudah diuji kebenarannya disebut dalil atau hukum.
e. Teori
Keseluruhan dalil-dalil atau hukum-hukum yang tidak bertentangan satu sama lain serta dapat menjelaskan fenomena disebut teori.
2. Dapat dipertanggungjawabkan.
Ilmu pengetahuan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan melalui 3 (tiga) macam sistem, yaitu:
a. Sistem axiomatis
Sistem ini berusaha membuktikan kebenaran suatu fenomena atau gejala sehari-hari mulai dari kaidah atau rumus umum menuju rumus khusus atau konkret. Atau mulai teori umum menuju fenomena/gejala konkret. Cara ini disebut deduktif-nomologis. Umumnya yang menggunakan metode ini adalah ilmu-ilmu formal, misalnya matematika.
b. Sistem empiris
Sistem ini berusaha membuktikan kebenaran suatu teori mulai dari gejala/ fenomena khusus menuju rumus umum atau teori. Jadi bersifat induktif dan untuk menghasilkan rumus umum digunakan alat bantu statistik. Umumnya yang menggunakan metode ini adalah ilmu pengetahuan alam dan sosial.
c. Sistem semantik/linguistik
Dalam sistem ini kebenaran didapatkan dengan cara menyusun proposisi-proposisi secara ketat. Umumnya yang menggunakan metode ini adalah ilmu bahasa (linguistik).
3. Objektif atau intersubjektif
Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang banyak (intersubjektif). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat otonom dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif) tetapi merupakan konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah. Dengan kata lain ilmu pengetahuan ilmiah itu harus ditopang oleh komunitas ilmiah.

E. Cara Kerja Ilmu Pengetahuan
Cara kerja Ilmu Pengetahuan Ilmiah untuk mendapatkan kebenaran oleh Karl Popper disebut Siklus Empiris, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1: Siklus Empiris
Sumber: Noerhadi T. H. (1998) Diktat Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Pascasarjana Universitas Indonesia.
Keterangan Gambar:
Gambar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) komponen, yaitu:
1. Komponen Informasi, yang terdiri dari:
a. Problem
b. Teori
c. Hipotesis
d. Observasi
e. Generalisasi Empiris
Komponen Informasi digambarkan dengan kotak.
2. Komponen langkah-langkah Metodologis, yang terdiri 6 (enam) langkah metodologis, yaitu:
a. Inferensi logis
b. Deduksi logis
c. Interpretasi, instrumentasi, penetapan sampel, penyusun skala.
d. Pengukuran, penyimpulan sampel, estimasi parameter.
e. Pengujian hipotesis.
f. Pembentukan konsep, pembentukan dan penyusunan proposisi.
Langkah Metodologis digambarkan dengan elips.
Penjelasan tentang langkah-langkah Metodologis adalah sebagai berikut:
a. Langkah pertama. Ada masalah yang harus dipecahkan. Seluruh langkah ini (5 langkah) oleh Popper disebut Epistomology Problem Solving. Untuk pemecahan masalah tersebut diperlukan kajian pustaka (inferensi logis) guna mendapatkan teori-teori yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
b. Langkah kedua. Selanjutnya dari teori disusun hipotesis. Untuk menyusun hipotesis diperlukan metode deduksi logis.
c. Langkah ketiga. Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis perlu adanya observasi. Sebelum melakukan observasi perlu melakukan interpretasi teori yang digunakan sebagai landasan penyusunan hipotesis dalam penelitian adalah penyusunan kisi-kisi/dimensi-dimensi, kemudian penyusunan instrumen pengumpulan data, penetapan sampel dan penyusunan skala.
d. Langkah keempat. Setelah observasi, selanjutnya melakukan pengukuran (assessment), penetapan sampel, estimasi kriteria (parameter estimation). Langkah tersebut dilakukan guna mendapatkan generalisasi empiris (empirical generalization).
e. Langkah kelima. Generalisasi emperis tersebut pada hakekatnya merupakan hasil pembuktian hipotesis. Apabila hipotesis benar akan memperkuat teori (verifikasi). Apabila hipotesis tidak terbukti akan memperlemah teori (falsifikasi).
f. Langkah keenam. Hasil dari generalisasi empiris tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk pembentukan konsep, pembentukan proposisi. Pembentukan atau penyusunan proposisi ini dipergunakan untuk memperkuat atau memantapkan teori, atau menyusun teori baru apabila hipotesis tidak terbukti.
F. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Mempelajari sejarah ilmu pengetahuan itu penting, karena dengan mempelajari hal tersebut kita dapat mengetahui tahap-tahap perkembangannya. Ilmu pengetahuan tidak langsung terbentuk begitu saja, tetapi melalui proses, melalui tahap-tahap atau periode-periode perkembangan.
1. Periode Pertama (abad 4 sebelum Masehi)
Perintisan “Ilmu pengetahuan” dianggap dimulai pada abad 4 sebelum Masehi, karena peninggalan-peninggalan yang menggambarkan ilmu pengetahuan diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi. Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeng ke analisis rasional. Contoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian misalnya adanya penyakit atau gempa bumi disebabkan perbuatan dewa-dewa. Jadi pandangan tersebut tidak bersifat rasional, sebaliknya persepsi logos adalah pandangan yang bersifat rasional. Dalam persepsi mitos, dunia atau kosmos dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan magis, mistis. Atau dengan kata lain, dunia dijelaskan oleh faktor-faktor luar (eksternal). Sedang dalam persepsi rasional, dunia dianalisis dari faktor-faktor dalam (internal). Atau dengan kata lain, dunia dianalisis dengan argumentasi yang dapat diterima secara rasional atau akal sehat. Analisis rasional ini merupakan perintisan analisis secara ilmiah, tetapi belum dapat dikatakan ilmiah.
Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah Aristoteles. Persepsi Aristoteles tentang dunia adalah sebagai berikut: dunia adalah ontologis atau ada (eksis). Sebelum Aristoteles dunia dipersepsikan tidak eksis, dunia hanya menumpang keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide. Menurut Aristoteles, dunia merupakan substansi, dan ada hirarki substansi-substansi. Substansi adalah sesuatu yang mandiri, dengan demikian dunia itu mandiri. Setiap substansi mempunyai struktur ontologis. Dalam struktur ontologis terdapat 2 prinsip, yaitu: 1) Akt: menunjukkan prinsip kesempurnaan (realis); 2) Potensi: menunjukkan prinsip kemampuannya, kemungkinannya (relatif). Setiap benda sempurna dalam dirinya dan mempunyai kemungkinan untuk mempunyai kesempurnaan. Perubahan terjadi bila potensi berubah, dan perubahan tersebut direalisasikan.
Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan “ilmu pengetahuan” adalah hal-hal sebagai berikut:
a. Hal Pengenalan
Menurut Aristoteles terdapat dua macam pengenalan, yaitu: (1) pengenalan inderawi; (2) pengenalan rasional. Menurut Aristoteles, pengenalan inderawi memberi pengetahuan tentang hal-hal yang kongkrit dari suatu benda. Sedang pengenalan rasional dapat mencapai hakekat sesuatu, melalui jalan abstraksi.
b. Hal Metode
Selanjutnya, menurut Aristoteles, “ilmu pengetahuan” adalah pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau hukum-hukum bukan objek-objek eksternal atau fakta. Penggunaan prinsip atau hukum berarti berargumentasi (reasoning). Menurut Aristoteles, mengembangkan “ilmu pengetahuan” berarti mengembangkan prinsip-prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada akumulasi data tetapi peningkatan kualitas teori dan metode. Selanjutnya, menurut Aristoteles, metode untuk mengembangkan “ilmu pengetahuan” ada dua, yaitu: (1) induksi intuitif yaitu mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal); (2) deduksi (silogisme) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.
2. Periode Kedua (abad 17 sesudah Masehi)
Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai berikut:
Apabila Aristoteles cara berpikirnya bersifat ontologis rasional, Gallileo Gallilei (tokoh pada awal abad 17 sesudah Masehi) cara berpikirnya bersifat analisis yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif atau matematis. Yang dimunculkan dalam berfikir ilmiah Aristoteles adalah berpikir tentang hakekat, jadi berpikir metafisis (apa yang berada di balik yang nampak atau apa yang berada di balik fenomena).
Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisis dan beralih ke elemen-elemen yang terdapat pada sutau benda, jadi tidak mempersoalkan hakikat. Dengan demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang merupakan kesatuan sistem. Cara berpikir abad 17 mengkonstruksi suatu model yaitu memasukkan unsur makro menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba secara empiris, sehingga memerlukan adanya laboratorium. Uji coba penting, untuk itu harus membuat eksperimen. Ini berarti mempergunakan pendekatan matematis dan pendekatan eksperimental. Selanjutnya apabila pada jaman Aristoteles ilmu pengetahuan bersifat ontologis, maka sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip-prinsip yang kuat yaitu jelas dan terpilah-pilah (clearly and distinctly) serta disatu pihak berpikir pada kesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi. Prinsip jelas dan terpilah-pilah dapat dilihat dari pandangan Rene Descartes (1596-1650) dengan ungkapan yang terkenal, yaitu Cogito Ergo Sum, yang artinya karena aku berpikir maka aku ada. Ungkapan Cogito Ergo Sum adalah sesuatu yang pasti, karena berpikir bukan merupakan khayalan. Suatu yang pasti adalah jelas dan terpilah-pilah. Menurut Descartes pengetahuan tentang sesuatu bukan hasil pengamatan melainkan hasil pemeriksaan rasio (dalam Hadiwijono, 1981). Pengamatan merupakan hasil kerja dari indera (mata, telinga, hidung, dan lain sebagainya), oleh karena itu hasilnya kabur, karena ini sama dengan pengamatan binatang. Untuk mencapai sesuatu yang pasti menurut Descartes kita harus meragukan apa yang kita amati dan kita ketahui sehari-hari. Pangkal pemikiran yang pasti menurut Descartes dikemukakan melalui keragu-raguan. Keragu-raguan menimbulkan kesadaran, kesadaran ini berada di samping materi. Prinsip ilmu pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808). Menurut Immanuel Kant ilmu pengetahuan itu bukan merupakan pangalaman terhadap fakta saja, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio.
Agar dapat memahami pandangan Immanuel Kant tersebut perlu terlebih dahulu mengenal pandangan rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme mementingkan unsur-unsur apriori dalam pengenalan, berarti unsur-unsur yang terlepas dari segala pengalaman. Sedangkan empirisme menekankan unsur-unsur aposteriori, berarti unsur-unsur yang berasal dari pengalaman. Menurut Immanuel Kant, baik rasionalisme maupun empirisme dua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa pengenalan manusia merupakan keterpaduan atau sintesa antara unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori (dalam Bertens, 1975). Oleh karena itu Kant berpendapat bahwa pengenalan berpusat pada subjek dan bukan pada objek. Sehingga dapat dikatakan menurut Kant ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman saja, tetapi hasil konstruksi oleh rasio.
Inilah pandangan Rene Descartes dan Immanuel Kant yang menolak pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis. Banyak tokoh lain yang meninggalkan pandangan Aristoteles, namun dalam makalah ini cukup mengajukan dua tokoh tersebut, kiranya cukup untuk menggambarkan adanya pemikiran yang revolusioner dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
G. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Pengetahuan
Terdapat beberapa definisi ilmu pengetahuan, di antaranya adalah:
1. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
Definisi ini tidak diterima karena mencampuradukkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat materi.
3. Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak hanya hasil/metode eksperimental semata, tetapi juga hasil pengamatan, wawancara. Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali pengikat yang kuat untuk menyatukan hasil eksperimen dan hasil pengamatan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).
4. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris.
Definisi ini mempergunakan metode induksi yaitu membangun prinsip-prinsip umum berdasarkan berbagai hasil pengamatan. Definisi ini memberikan tempat adanya hipotesa, sebagai ramalan akan hasil pengamatan yang akan datang. Definisi ini juga mengakui pentingnya pemikiran spekulatif atau metafisik selama ada kesesuaian dengan hasil pengamatan. Namun demikian, definisi ini tidak bersifat hitam atau putih. Definisi ini tidak memberi tempat pada pengujian pengamatan dengan penelitian lebih lanjut.
Kebenaran yang disimpulkan dari hasil pengamatan empiris hanya berdasarkan kesimpulan logis berarti hanya berdasarkan kesimpulan akal sehat. Apabila kesimpulan tersebut hanya merupakan akal sehat, walaupun itu berdasarkan pengamatan empiris, tetap belum dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan tetapi masih pada taraf pengetahuan. Ilmu pengetahuan bukanlah hasil dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan, namun haruslah merupakan kerangka konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian diterima secara universal. Ini berarti terdapat adanya kesepakatan di antara para ahli terhadap kerangka konseptual yang telah dikaji dan diuji secara kritis atau telah dilakukan penelitian atau percobaan terhadap kerangka konseptual tersebut.
Berdasarkan pemahaman tersebut maka pandangan yang bersifat statis ekstrim, maupun yang bersifat dinamis ekstrim harus kita tolak. Pandangan yang bersifat statis ekstrim menyatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan cara menjelaskan alam semesta di mana kita hidup. Ini berarti ilmu pengetahuan dianggap sebagai pabrik pengetahuan. Sementara pandangan yang bersifat dinamis ekstrim menyatakan ilmu pengetahuan merupakan kegiatan yang menjadi dasar munculnya kegiatan lebih lanjut. Jadi ilmu pengetahuan dapat diibaratkan dengan suatu laboratorium. Bila kedua pandangan ekstrim tersebut diterima, maka ilmu pengetahuan akan hilang musnah, ketika pabrik dan laboratorium tersebut ditutup.
Ilmu pengetahuan bukanlah kumpulan pengetahuan semesta alam atau kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi merupakan teori, prinsip, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil lebih lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori, prinsip, atau dalil baru. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau pengujian terhadap kerangka konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian (pengamatan dan wawancara) atau dengan percobaan (eksperimen).
Selanjutnya John Ziman menjelaskan bahwa definisi tersebut memberi tekanan pada makna manfaat, mengapa? Kesahihan gagasan baru dan makna penemuan eksperimen baru atau juga penemuan penelitian baru (menurut penulis) akan diukur hasilnya yaitu hasil dalam kaitan dengan gagasan lain dan eksperimen lain. Dengan demikian ilmu pengetahuan tidak dipahami sebagai pencarian kepastian, melainkan sebagai penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat yang bersinambungan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).
Bila kita analisis lebih lanjut perlu dipertanyakan mengapa definisi ilmu pengetahuan di atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru, berarti juga menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan teori baru dan seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan tidak menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia yang hanya menekankan pada penerapannya yaitu dengan mempertanyakan bagaimana alam semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak berorientasi pada penerapannya melainkan pada kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru atau penelitian baru, dan pada gilirannya menghasilkan teori baru.
Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya bukan merupakan ilmu pengetahuan, tetapi merupakan akal sehat (common sense). Selanjutnya untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William James yang menyatakan hasil akal sehat adalah sistem perseptual, sedang hasil ilmu pengetahuan adalah sistem konseptual (Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995). Kemudian bagaimana cara untuk memantapkan atau mengembangkan ilmu pengetahuan? Berdasarkan definisi ilmu pengetahuan tersebut di atas maka pemantapan dilakukan dengan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.
Perlu dipertanyakan pula bagaimana hubungan antara akal sehat yang menghasilkan perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual. Jawabannya adalah akal sehat yang menghasilkan pengetahuan merupakan premis bagi pengetahuan eksperimental (Conant, J.B. dalam Qadir C.A., 1995). Ini berarti pengetahuan merupakan masukan bagi ilmu pengetahuan, masukan tersebut selanjutnya diterima sebagai masalah untuk diteliti lebih lanjut. Hasil penelitian dapat berbentuk teori baru.
Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan (science).
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dalam common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedang dalam science di samping diperlukan uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.
b. Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik.
Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, penelitian baru bertujuan untuk menyempurnakan teori yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sedang common sense tidak memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam common sense cara pengumpulan data bersifat subjektif, karena common sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.
c. Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan, ilmu pengetahuan menjadikan konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan berusaha untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan menunjukkan hubungan logis dari proposisi yang satu dengan lainnya, ilmu pengetahuan tampil mengatasi konflik.
d. Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, sedang kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
e. Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya mengandung pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
f. Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur.
Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.
Dari berbagai uraian berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut dapatlah dikatakan: ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori uang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.
Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
H. Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan
1. Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah, perlu terlebih dahulu diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah.
Menurut Karlina Supeli Laksono dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, ilmu pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:
a. Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
b. Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
c. Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain. Tiga syarat ilmu pengetahuan tersebut telah diuraikan secara lengkap pada sub bab di atas.
Pandangan ini sejalan dengan pandangan Parsudi Suparlan yang menyatakan bahwa Metode Ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Selanjutnya dinyatakan bahwa penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah. Sedangkan penelitian ilmiah harus dilakukan secara sistematik dan objektif (Suparlan P., 1994). Penelitian ilmiah sebagai pelaksanaan metode ilmiah harus sestematik dan objektif, sedang metode ilmiah merupakan suatu kerangka bagi terciptanya ilmu pengetahuan ilmiah. Maka jelaslah bahwa ilmu pengetahuan juga mempersyaratkan sistematik dan objektif.
Sebuah teori pada dasarnya merupakan bagian utama dari metode ilmiah. Suatu kerangka teori menyajikan cara-cara mengorganisasikan dan menginterpretasi-kan hasil-hasil penelitian, dan menghubungkannya dengan hasil-hasil penelitian yang dibuat sebelumnya. Jadi peranan metode ilmiah adalah untuk menghubungkan penemuan-penemuan ilmiah dari waktu dan tempat yang berbeda. Ini berarti peranan metode ilmiah melandasi corak pengetahuan ilmiah yang sifatnya akumulatif. Dari uraian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah melalui metode ilmiah yang dilakukan dengan penelitian-penelitian ilmiah.
Pembentukan ilmu pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan bagian yang penting dari metode ilmiah. Suatu ilmu pengetahuan ilmiah menyajikan cara-cara pengorganisasian dan penginterpretasian hasil-hasil penelitian, dan menghubungkannya dengan hasil-hasil penelitian yang dibuat sebelumnya oleh peneliti lain. Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan ilmiah merupakan suatu proses akumulasi dari pengetahuan. Di sini peranan metode ilmiah penting yaitu menghubungkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah dari waktu dan tempat yang berbeda. Walaupun dalam ilmu pengetahuan alam (sains) metode ilmiah menekankan metode induktif guna mengadakan generalisasi atas fakta-fakta khusus dalam rangka penelitian, penciptaan teori dan verifikasi, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial, baik metode induktif maupun deduktif sama-sama penting. Walaupun fakta-fakta empirik itu penting peranannya dalam metode ilmiah namun kumpulan fakta itu sendiri tidak menciptakan teori atau ilmu pengetahuan (Suparlan P., 1994). Jadi jelaslah bahwa ilmu pengetahuan bukan merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta empirik. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena fakta-fakta empirik itu sendiri agar mempunyai makna, fakta-fakta tersebut harus ditata, diklasifikasi, dianalisis, digeneralisasi berdasarkan metode yang berlaku serta dikaitkan dengan fakta yang satu dengan yang lain.
Dalam ilmu-ilmu sosial prinsip objektivitas merupakan prinsip utama dalam metode ilmiahnya. Hal ini disebabkan ilmu sosial berhubungan dengan kegiatan manusia sebagai mahluk sosial dan budaya sehingga tidak terlepas adanya hubungan perasaan dan emosional antara peneliti dengan pelaku yang diteliti.
Untuk menjaga objektivitas metode ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial berlaku prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Ilmuwan harus mendekati sasaran kajiannya dengan penuh keraguan dan skeptis.
b. Ilmuwan harus objektif yaitu membebaskan dirinya dari sikap, keinginan, kecenderungan untuk menolak, atau menyukai data yang dikumpulkan.
c. Ilmuwan harus bersikap netral, yaitu dalam melakukan penilaian terhadap hasil penemuannya harus terbebas dari nilai-nilai budayanya sendiri. Demikian pula dalam membuat kesimpulan atas data yang dikumpulkan jangan dianggap sebagai data akhir, mutlak, dan merupakan kebenaran universal (Suparlan P., 1994).
Sedang pelaksanaan penelitian yang berpedoman pada metode ilmiah hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Prosedur penelitian harus terbuka untuk diperiksa oleh peneliti lainnya.
b. Definisi-definisi yang dibuat adalah benar dan berdasarkan konsep-konsep dan teori-teori yang sudah ada/baku.
c. Pengumpulan data dilakukan secara objektif, yaitu dengan menggunakan metode-metode penelitian ilmiah yang baku.
d. Hasil-hasil penemuannya akan ditentukan ulang oleh peneliti lain bila sasaran, masalah, pendekatan, dan prosedur penelitiannya sama (Suparlan P., 1994).
2. Metode Penelitian Ilmiah
Pada dasarnya metode penelitian ilmiah untuk ilmu-ilmu sosial dapat dibedakan menjadi dua golongan pendekatan, yaitu: (1) pendekatan kuantitatif; (2) pendekatan kualitatif.
a. Pendekatan Kuantitatif
Landasan berpikir dari pendekatan kuantitatif adalah filsafat positivisme yang dikembangkan pertama kali oleh Emile Durkheim (1964). Pandangan dari filsafat positivisme ini yaitu bahwa tindakan-tindakan manusia terwujud dalam gejala-gejala sosial yang disebut fakta-fakta sosial. Fakta-fakta sosial tersebut harus dipelajari secara objektif, yaitu dengan memandangnya sebagai benda, seperti benda dalam ilmu pengetahuan alam.
Caranya dengan melakukan observasi atau mengamati sesuatu fakta sosial, untuk melihat kecenderungan-kecenderungannya, menghubungkan dengan fakta-fakta sosial lainnya, dengan demikian kecenderungan-kecenderungan suatu fakta sosial tersebut dapat diidentifikasi. Penggunaan data kuantitatif diperlukan dalam analisa yang dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya demi tercapainya ketepatan data dan ketepatan penggunaan model hubungan variabel bebas dan variabel tergantung (Suparlan P., 1997).
b. Pendekatan Kualitatif
Landasan berpikir dalam pendekatan kualitatif adalah pemikiran Max Weber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukan hanya gejala-gejala sosial, tetapi juga dan terutama makna-makna yang terdapat di balik tindakan-tindakan perorangan yang mendorong terwujudnya gejala-gejala sosial tersebut. Oleh karena itu, metode yang utama dalam sosiologi dari Max Weber adalah Verstehen atau pemahaman (jadi bukan Erklaren atau penjelasan). Agar dapat memahami makna yang ada dalam suatu gejala sosial, maka seorang peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan harus dapat memahami para pelaku yang ditelitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yang diamatinya (Suparlan P., 1997).

trik mempercepat koneksi internet


I. Menggubah setting bandwith Pada windows Pada dasarnya OS windows sudah membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth yang seharusnya bisa maksimal,Jika anda ingin menambah bandwidth internet supaya koneksinya terasa lebih cepat dan kencang bisa dengan cara mengurangi atau mengosongkan batasan bandwidth tersebut supaya pada Windows kita bisa maksimal dalam menggunakan bandwidth yang sudah ada. Ikuti petunjuknya seperti dibawah ini :

1. Klik Start

2. Klik Run

3. Ketik gpedit.msc

4. Kemudian klik Ok

5. Setelah masuk klik Administrative Templates

6. Kemudian Klik Network

7. Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler

8. Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth

9. Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable

10. Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0

11. Klik Apply,ok

12. Kemudian keluar dan Restart komputer

II. Gunakan DNS dari OpenDNS untuk koneksi internet yang lebih cepat dan lebih aman.

1. Klik Start

2. Klik Control Panel

3. Pilih Network & Internet Connection

4. Klik Network Connection

5. Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties

6. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Klik Properties

7. Klik Use Following DNS Server

8. Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222

9. Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220 10.

Kemudian Klik OK

III. Jika menggunakan Browser Firefox gunakan add on Fasterfox, bisa di download disini. Fasterfox adalah sebuah add on yang berfungsi untuk mempercepat koneksi dengan melakukan optimasi pada network dan cache browser. Fungsi dari cache adalah untuk menyimpan data sementara dari website yang kita kunjungi, sehingga ketika kita membuka kembali website tersebut proses loading-nya akan lebih cepat karena datanya telah disimpan di cache. Beberapa optimasi yang dapat dilakukan oleh fasterfox adalah: HTTP pipelining, Memory caching,Disk caching,DNS caching,FastBack caching.

IV. Bagi pengguna Firefox, silahkan pasang Adblock Fungsinya adalah untuk mem-filter iklan-iklan yang tidak perlu pada saat kita browsing, sehingga proses loading akan menjadi lebih cepat dan maksimal.

FISIKA TANAH, KIMIA TANAH, BIOLOGI TANAH


  1. a.      Fisika Tanah

Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisika yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah.

Tujuan Fisika tanah dapat dilihat dari 2 sisi:

  • Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan perilaku (fisika dan kimiawi) tanah, serta perannya dalam biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air dan material yang dapat diangkutnya.
  • Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas untuk manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi, drainasi, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah dan konstruksi.

Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu dasar sekaligus terapan dengan melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk ilmu tanah, hidrologi, klimatolologi, ekologi, geologi, sedimentologi, botani dan agronomi.

Fisika tanah juga erat kaitannya dengan mekanika tanah, dinamika tanah dan teknik sipil.

Area penelitian fisika tanah dapat mencakup:

  • Pengukuran dan kuantifikasi sifat fisik tanah di lapangan
  • Transportasi materi dan energi (berupa air, udara, panas) di dalam tanah
  • Manajemen air untuk irigasi

 

 

  1. b.      Kimia Tanah

Kimia tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat kimia tanah.

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

  1. Derajat Kemasaman Tanah (pH)

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Nilai pH berkisar dari 0-14 dengan pH 7 disebut netral sedangkan pH kurang dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut alkalis. Walaupun dcmikian pH tanah umumnya berkisar dari 3,0-9,0. Di Indonesia unumnya tanahnya bereaksi masam dengan 4,0 – 5,5 sehingga tanah dengan pH 6,0 – 6,5 sering telah dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di daerah rawa-rawa sering ditemukan tanah-tanah sangat masam dengan pH kurang dari 3,0 yang disebut tanah sangat masam karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering kadang-kadang pH tanah sangat tinggi (pH lebih dari 9,0) karena banyak mengandung garam Na.

  1. 2.      C-Organik

Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya pertanian. Hal ini dikarenakan bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah.Musthofa (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan bahan organik dalam bentuk C-organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen, Agar kandungan bahan organik dalam tanah tidak menurun dengan waktu akibat proses dekomposisi mineralisasi maka sewaktu pengolahan tanah penambahan bahan organik mutlak harus diberikan setiap tahun. Tanpa pemberian bahan organik dapat mengakibatkan degradasi kimia, fisik, dan biologi tanah yang dapat merusak agregat tanah dan menyebabkan terjadinya pemadatan tanah

  1. N-Total

Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein .Nitrogen dalam tanah berasal dari :

  1. Bahan Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar
  2. Pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara
  3. Pupuk
  4. Air Hujan

Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan lainnya berasal dari aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder. Fiksasi N secara simbiotik khususnya terdapat pada tanaman jenis leguminoseae sebagai bakteri tertentu. Bahan organik juga membebaskan N dan senyawa lainnya setelah mengalami proses dekomposisi oleh aktifitas jasad renik tanah

  1. 4.      Kalium(K)

      Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya.

  1. Natrium (Na)

Natrium merupakan unsur penyusun lithosfer keenam setelah Ca yaitu 2,75% yang berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah dan pertumbuhan tanaman terutama di daerah kering dan agak kering yang berdekatan dengan pantai, karena tingginya kadar Na di laut, suatu tanah disebut tanah alkali jika KTK atau muatan negatif koloid-koloidnya dijenuhi oleh ≥ 15% Na, yang mencerminkan unsur ini merupakan komponen dominan dari garam-garam larut yang ada. Pada tanah-tanah ini, mineral sumber utamanya adalah halit (NaCl).

  1. Kalsium(Ca)

Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim.

  1. Kapasitas tukar kation (KTK)

Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Besar kecilnya KTK tanah dipengaruhi oleh :

  1. Reaksi tanah
  2. Tekstur atau jumlah liat
  3. Jenis mineral liat
  4. Bahan organik dan Pengapuran serta pemupukan.

 

  1. c.       Biologi Tanah

Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa biologi yang terjadi dalam tanah, menyangkut kehidupan biota tanah dan peranannya dalam penguraian serta menjaga kesuburan tanah.

Biota tanah adalah sekumpulan mahluk hidup yang menjadikan tanah sebagai lingkungan ekologis tempat melangsungkan kehidupannya.

Beberapa Sifat Biologi Tanah antara lain :

  1. Total Mikroorganisme Tanah

menyatakan bahwa jumlah total mikroorganisme yang terdapat didalam tanah digunakan sebagai indeks kesuburan tanah (fertility indeks), tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Tanah yang subur mengandung sejumlah mikroorganisme, populasi yang tinggi ini menggambarkan adanya suplai makanan atau energi yang cukup ditambah lagi dengan temperatur yang sesuai, ketersediaan air yang cukup, kondisi ekologi lain yang mendukung perkembangan mikroorganisme pada tanah tersebut.

  1. Jumlah Fungi Tanah

Fungi berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak berklorofil sehingga mereka menggantungkan kebutuhan akan energi dan karbon dari bahan organik.

  1. Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)

Bakteri pelarut P pada umumnya dalam tanah ditemukan di sekitar perakaran yang jumlahnya berkisar 103 – 106 sel/g tanah. Bakteri ini dapat menghasilkan enzim Phosphatase maupun asam-asam organik yang dapa melarutkan fosfat tanah maupun sumber fosfat yang diberikan. Fungsi bakteri tanah yaitu turut serta dalam semua perubahan bahan organik, memegang monopoli dalam reaksi enzimatik yaitu nitrifikasi dan pelarut fosfat

 

 

Kebenaran


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya mengemban tugas utama untuk menemukan, pengembangan, menjelaskan, menyampaikan nilai-nilai kebenaran. Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran, bertindak sesuai dengan kebenaran.

Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.

 

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.2.1        Apakah Pengertian  Kebenaran?

1.2.2        Bagaimanakah Tingkatan Kebenaran?

1.2.3        Apakah Jenis-Jenis Kebenaran?

1.2.4        Bagaimanakah Teori-Teori Kebenararan Menurut Filsafat?

 

1.3  Tujuan  

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1.3.1        Untuk Mengetahui Pengertian Kebenaran.

1.3.2        Untuk Mengetahui Tingkat Kebenaran

1.3.3        Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Kebenaran.

1.3.4        Untuk Mengetahui Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat

 

 

 

1.4  Manfaat

Adapun manfaat dari  penulisan makalah ini  adalah sebagai berikut:

Manfaat dari segi teoritis:

1.4.1     Makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk mengetahui pengertian kebenaran berdasarkan pandangan filsafat.

Manfaat dari segi praktis:

1.4.2     Makalah ini dapat dipakai sebagai salah satu acuan bagi mahasiswa untuk memahami ilmu metode penelitia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Kebenaran

 

Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek pikir manusia sudah lama menjadi penyelidikan manusia. Manusia sepanjang sejarah kebudayaannya menyelidiki secara terus menerus apakah hakekat kebenaran itu. Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik psikologis. Menurut para ahli filsafat itu bertingkat-tingkat bahkan tingkat-tingkat tersebut bersifat hirarkhis.

Kebenaran yang satu di bawah kebenaran yang lain tingkatan kualitasnya ada kebenaran relatif, ada kebenaran mutlak (absolut). Ada kebenaran alami dan ada pula kebenaran illahi, ada kebenaran khusus individual, ada pula kebenaran umum universal.

Dalam pendekatan intuitif orang menentukan “pendapat” mengenai sesuatu berdasar atas “pengetahuan” yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tak disadari atau yang tidak dipikirkan lebih dahulu. Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar dipercaya. Di sini tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan terkendali.

Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.

 

 

2.2 Tingkat Kebenaran

Dalam kehidupan manusia, kebenaran adalah fungsi rohaniah. Manusia di dalam kepribadian dan kesadarannya tak mungkin tnapa kebenaran.

Berdasarkan ruang potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :

2.2.1      Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhana dan pertama yang dialami manusia.

2.2.2      Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio.

2.2.3      Tingkat filosofis, rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya.

2.2.4      Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan.

Keempat tingkat kebenaran ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan cara terjadinya, disamping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek yang dimaksud disini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenaran itu. Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah panca indra.

Kebenaran itu ialah fungsi kejiwaan, fungsi rohaniah. Manusia selalu mencari kebenaran itu, membina dan menyempurnakannya sejalan dengan kematangan kepribadiannya.

Ukuran Kebenarannya

Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran. Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran

2.3 Jenis-Jenis Kebenaran

2.3.1 Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)

2.3.2 Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)

2.3.3 Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)

Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik psikologis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebenaran.

Kebenaran agama yang ditangkap dengan seluruh kepribadian, terutama oleh budi nurani merupakan puncak kesadaran manusia. Hal ini bukan saja karena sumber kebenaran itu bersal dari Tuhan Yang Maha Esa supernatural melainkan juga karena yang menerima kebenaran ini adalah satu subyek dengan integritas kepribadian. Nilai kebenaran agama menduduki status tertinggi karena wujud kebenaran ini ditangkap oleh integritas kepribadian. Seluruh tingkat pengalaman, yakni pengalaman ilmiah, dan pengalaman filosofis terhimpun pada puncak kesadaran religius yang dimana di dalam kebenaran ini mengandung tujuan hidup manusia dan sangat berarti untuk dijalankan oleh manusia.

2.4. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat

2.4.1 Teori Corespondence

Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita obyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.

Teori korispodensi (corespondence theory of truth)  menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.

Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang berselaran dengan realitas yang serasi dengan sitasi aktual. Dengan demikian ada lima unsur yang perlu yaitu :

A. Statemaent (pernyataan)

B. Persesuaian (agreemant)

C. Situasi (situation)

D. Kenyataan (realitas)

E. Putusan (judgements)

Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya plato, aristotels dan moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad modern.

Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespodensi ini. Teori kebenaran menurut corespondensi ini sudah ada di dalam masyarakat sehingga pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertian-pengertian moral yang telah merupakan kebenaran itu. Apa yang diajarkan oleh nilai-nilai moral ini harus diartikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan anak di dalam tingkah lakunya.

Artinya anak harus mewujudkan di dalam kenyataan hidup, sesuai dengan nilai-nilai moral itu. Bahkan anak harus mampu mengerti hubungan antara peristiwa-peristiwa di dalam kenyataan dengan nilai-nilai moral itu dan menilai adakah kesesuaian atau tidak sehingga kebenaran berwujud sebagai nilai standard atau asas normatif bagi tingkah laku. Apa yang ada di dalam subyek (ide, kesan) termasuk tingkah laku harus dicocokkan dengan apa yang ada di luar subyek (realita, obyek, nilai-nilai) bila sesuai maka itu benar.

2.4.2 Teori Consistency

Teori ini merupakan suatu usah pengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap reliabel jika kesan-kesan yang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.

Menurut teori consistency untuk menetapkan suatu kebenaran bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain.

Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khsusunya di dalam bidang pengukuran pendidikan.

Teori konsisten ini tidaklah bertentangan dengan teori korespondensi. Kedua teori ini lebih bersifat melengkapi. Teori konsistensi adalah pendalaman dan kelanjutan yang teliti dari teori korespondensi. Teori korespondensi merupakan pernyataan dari arti kebenaran. Sedangkan teori konsistensi merupakan usaha pengujian (test) atas arti kebenaran tadi.

Teori koherensi (the coherence theory of trut) menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada perntentangan, bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya.

Rumusan kebenaran adalah truth is a sistematis coherence dan truth is consistency. Jika A = B dan B = C maka A = C

Logika matematik yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus rasional dan idealis.

Teori ini sudah ada sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel. Suatu teori dianggap benar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yagn benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.

2.4.3 Teori Pragmatisme

Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal para pendidik sebagai metode project atau medoe problem solving di dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalam keseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.

Dalam dunia pendidikan, suatu teori akan benar jika ia membuat segala sesutu menjadi lebih jelas dan mampu mengembalikan kontinuitas pengajaran, jika tidak, teori ini salah.

Jika teori itu praktis, mampu memecahkan problem secara tepat barulah teori itu benar. Yang dapat secara efektif memecahkan masalah itulah teori yang benar (kebenaran).

Teori pragmatisme (the pragmatic theory of truth) menganggap suatu pernyataan, teori atau dalil itu memliki kebenaran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.

Kaum pragmatis menggunakan kriteria kebenarannya dengan kegunaan (utility) dapat dikerjakan (workobility) dan akibat yang memuaskan (satisfaktor consequence). Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutak/ tetap, kebenarannya tergantung pada manfaat dan akibatnya.

Akibat/ hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis adalah :

A. Sesuai dengan keinginan dan tujuan

B. Sesuai dengan teruji dengan suatu eksperimen

C. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada)

Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari pada filsuf Amerika tokohnya adalah Charles S. Pierce (1914-1939) dan diikuti oleh Wiliam James dan John Dewey (1852-1859).

Wiliam James misalnya menekankan bahwa suatu ide itu benar terletak pada konsekuensi pada hasil tindakan yang dilakukan. Bagi Dewey konsikasi tidaklah terletak di dalam ide itu sendiri, malainkan dalam hubungan ide dengan konsekuensinya setelah dilakukan. Teory Dewey bukanlah mengerti obyek secara langsung (teori korepondensi) atau cara tak langsung melalui kesan-kesan dari pada realita (teori konsistensi). Melainkan mengerti segala sesuai melalui praktek di dalam program solving.

2.4.4 Kebenaran Religius

Kebenaran adalah kesan subjek tentang suatu realita, dan perbandingan antara kesan dengan realita objek. Jika keduanya ada persesuaian, persamaan maka itu benar.

Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasio dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal, berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.

Nilai kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan itu adalah objektif namun bersifat superrasional dan superindividual. Bahkan bagi kaum religius kebenaran aillahi ini adalah kebenaran tertinggi, dimana semua kebenaran (kebenaran indera, kebenaran ilmiah, kebenaran filosofis) taraf dan nilainya berada di bawah kebenaran ini :

Agama sebagai teori kebenaran

Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi, fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebenaran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari kebenaran, manusia mencari dan menemukan kebenaran melalui agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak. Agama dengan kitab suci dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.

 

                           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 SIMPULAN

Kebenaran sangat ditentukan oleh potensi subyek kemudian pula tingkatan validitasnya. Kebenaran ditentukan oleh potensi subyek yang berperan di dalam penghayatan atas sesuatu hal.

Kebenaran adalah perwujudan dari pemahaman (comprehension) subjek tentang sesuatu terutama yang bersumber dari sesuatu yang diluar subyek yaitu realita, peristiwa, nilai-nilai (norma dan hukum) yang bersifat umum.

Kebenaran itu ada yang relatif terbatas, ada pula yang umum. Bahkan ada pula yang mutlak, abadi dan universal. Wujud kebenaran itu ada yang berupa penghayatan lahiriah, jasmaniah, indera, ada yang berupa ide-ide yang merupakan pemahaman potensi subjek (mental, rasio, intelektual).

Substansi kebenaran adalah di dalam interaksi kepribadian manusia dengan alam semesta. Tingkat wujud kebenaran ditentukan oleh potensi subjek yang menjangkaunya.

Semua teori kebanaran yang ada dan dipraktekkan manusia di dalam kehidupan nyata. Masing-masing mempunyai nilai di dalam kehidupan manusia

 

3.2  SARAN-SARAN

3.2.1        Penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian bagi masyarakat, guru maupun siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep mengenai kebenaran sebagai dasar metode penelitian.

3.2.2        Bagi pembaca yang berminat terhadap topik ini disarankan untuk mengembangkan dan memperdalam wawasan, sehingga diperoleh pemahaman  yang maksimal.

 

Download IDM 6.05 build 12 Crack + Patch


 

Bulan lalu Internet Download Manager sudah mengeluarkan idm 6.05 dan saya pun telah menshare idm 6.05 dengan cracknya. Sekarang setelah idm update kembali dengan versi idm 6.05 build 12 saya akan memberikan nya kembali pada anda semuanya, tetapi ini disertai dengan idm 6.05 build 12 crack. IDM terbaru versi ini memiliki perbaikan yang lebih baik dibandingan versi sebelumnya, mengupdate bagian-bagian bugs yang ada pada idm versi kemaren.

What’s idm 6.05 build 12?
•Fixed “Download all links with IDM” menu crashing IE 9
•Fixed critical bug in IE integration module
•Improved audio and video recognition for several sites

Semoga artikel tentang Download IDM 6.05 build 12 Crack + Patch bermanfaat bagi kalian semua yang membacanya, untuk download IDM 6.05 build 12 silahkan klik disini dan untuk download crack IDM 6.05 build 12 silahkan klik disini. Patch IDM 6.05 build 12 atau crack IDM tidak hanya untuk versi 6.05 saja, melainkan untuk versi 6.00 keatas, alias 6.xx. Jadi buat sobat yang masih suka dengan IDM lama, bisa juga menggunakan Patch di versi kemaren dan bisa anda lihat di artikel saya versi idm kemaren bisa anda lihat di idm 6.05 crack

Geragih&Stolon


 

 

2.1 Pengertian Geragih/Stolon

Stolon adalah perpanjangan tunas yang tumbuh horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar) yang merupakan organ perbanyakan vegetatif. Pada stolon terdapat ruas yang dapat mencapai 30 cm. pada ruas terdapat tunas/pucuk aksilar yang dilindungoi oleh bractea yang berkembang menjadi anakan-anakan stroberi. Anakan ini membentuk akar pada saat pucuk membentuk daun trifoliate (Budiman dan Saraswati, 2006). Anakan yang terbentuk dari stolon adalah anakan vegetatif yang karakter dan sifatnya akan sama dengan induknya (true to type) (Kurnia, 2005).

Geragih atau stolon merupakan modifikasi batang yang biasanya dikembangkan oleh tumbuhan terna. Stolon, sebagaimana rizoma, dapat menjadi alat perbanyakan vegetatif, terutama bila tumbuh akar di sekitar buku tanaman muda.

Stolon adalah jenis khusus dari batang tanaman tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dirinya sendiri. Stolon mampu  menghasilkan klon tanaman induk, sehingga memungkinkan tanaman untuk menjajah wilayah tanah dengan mudah. Salah satu contoh yang paling dibudidayakan dengan stolon adalah pada tanaman strawberry, tanaman yang menggunakan metode perbanyakan ini sangat efektif. Banyak rumput juga berkoloni di daerahnya dengan cara ini, seperti halnya beberapa tanaman air.

3

Stolon tampak sedikit berbeda dari batang biasa, dan mereka biasanya memiliki node yang berbeda dimana pertumbuhan baru dapat terjadi. Mereka biasanya merambat horizontal, dan mereka mungkin terletak di atas atau di bawah tanah, tergantung pada spesies tanaman yang terlibat. Dalam beberapa kasus, tumbuh tegak stolon dan kemudian membungkuk atau terkulai ke bawah untuk memungkinkan node untuk masuk ke dalam terhubung  dengan tanah sehingga tanaman dapat bertunas dan menghasilkan keturunan yang persis dengan induknya.

Awalnya, klon yang berkembang pada stolon bergantung pada tanaman induk untuk memperoleh nutrisi. Seiring waktu, tanaman itu akan menghasilkan akar  sendiri dan menjadi mandiri, sehingga tidak lagi memerlukan nutrisi dari stolon tersebut. Hal ini juga dapat merambat keluar stolon itu sendiri, sehingga meningkatkan ukuran koloni tanaman. Jaringan batang khusus dengan cepat dapat menutupi tanah, menciptakan  tanaman muda baru dan memenangkan  kompetisi  dengan tanaman lain.

Batang ini unik kadang-kadang disebut sebagai runer “pelari,” karena mereka menjalar sepanjang tanah. Dalam beberapa kasus, perkembangan stolon sangat dibutuhkan, dan tukang kebun mungkin senang melihat koloni yang muncul karena stolon. Dalam kasus lain, bagaimanapun  pertumbuhan ini mungkin menjadi masalah, terutama dalam kasus tanaman invasif, karena stolon membuat pentani sangat sulit untuk benar-benar memberantas tanaman tersebut dari kebun yang bertindak sebagai gulma.

Stolon adalah cabang dari atas tanah. Beberapa istilah untuk batang berbeda-beda. Batang mungkin bukannya tumbuh tegak atau tegak, akan tetapi dapat berupa : Arboreous, ketika membentuk batang pohon tepat seperti ke arah yang diambil dalam pertumbuhan. Diffuse,  yaitu longgar menyebar ke segala arah. Declined, ketika  membungkuk ke satu sisi. Decumbent, berbaring di tanah, seakan terlalu lemah untuk berdiri. Assurgent  atau ascending, naik miring ke atas. Procumbent  atau prostrate, terbaring di tanah dari yang pertama. Creeping  atau  repent, akar bersujud pada atau tepat di bawah tanah, dan mencolok, contohnya clover Putih, partridge-berry, dll. Climbing atau  scandent, naik dengan berpegangan pada benda-benda lain untuk mendukungnya.Twining  atau voluble, ketika spiral melingkar di sekitar batang lain. seperti morning glory dan hop.

Beberapa jenis batang atau cabang, dialokasikan kepada penggunaan khusus,   telah menerima nama-nama substantif berbeda misalnya: Batang jerami, atau jerami batang, seperti pada rumput dan sedges. Berbonggol adalah nama lama untuk sebutan batang aneh seperti induk Palem,  juga digunakan untuk menyebutkan batang bawah tegak dan tebal. Sucker adalah cabang naik dari batang bawah tanah. Sucker banyak dihasilkan oleh  raspberry, dan tanaman lainnya.

2.2  Perbedaan Geragih dengan Stolon.

Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah(stolon)  adalah rumput teki (cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).

2.3  Tumbuhan yang Berkembangbiak Dengan Cara Geragih/Stolon.

Stolon dapat dijumpai misalnya pada arbei (strawberry), rumput grinting Cynodon dactylon, teki, pegagan, dan eceng gondok (Eichornia crassipes).

Stolon adalah batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberri.

2.4 Langkah-langkah Melakukan Perkembangbiakan dengan Cara Stolon pada Tanaman Strawberry.

Pembibitan Strawberry/Strawberry bisa dilakukan dengan penyemaian biji dan sulur tanaman (stolon). pembibitan strawberry secara stolon dimana pembibitan ini menggunakan akar sulur pertama dan kedua.

Proses pemeliharaan strawberry dilakukan dengan cara pengairan dan pemupukan. Pengairan dilakukan menurut musim, yaitu pada musim hujan tanaman hanya disiram  selama 2 hari sekali, sedangkan pada musim kemarau dilakukan penyiraman selama 2 kali sehari.

 

 

 

 

tahapan-tahapan perbanyakan strawberry dengan menggunakan teknik stolon:

  1. Pilih tanaman strawberry yang mempunyai sulur tanaman (stolon) dengan panjang sulur sekitar 30 cm.

tampung ujung stolon dalam pot kecil gelas plastik bekas minuman atau pot besar, untuk pot dari gelas plastik bekas minuman harus dilubangi bagian bawahnya dengan beberapa lubang agar air porous.

  1. Beri pengairan yang baik agar media tanam untuk stolon tidak kering, hal ini untuk merangsang bibit tanaman dari stolon mengeluarkan akar.
  2. Setelah beberapa minggu, bibit strawberry dalam pot dari gelas plastik bisa dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar jika sudah mempunyai 4 sampai 5 daun. Potonglah sulur tanaman yang menghubungkan anakan stolon dengan indukan tanaman strawberry.
    1. Proses berikutnya yaitu pemeliharaan strawberry, dilakukan dengan pengairan dan pemupukan.

Setelah itu tinggal tunggu bibit tanaman baru menjadi dewasa dan menghasilkan buah.

Media Tanam

Jika ditanam dikebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik.Derajat keasaman tanah ( pH tanah ) yang ideal untuk budidaya strawberry di kebun adalah 5,4 – 7,0. sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6,5 – 7,0.

Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah 50 – 100 cm dari permukaan tanah. Jika ditanam didalam pot, media harus memiliki sifat poros, mudah merembeskan air dan unsur hara selalu tersedia.

 

 

2.5  Keuntungan dan Kelemahan Perkembangbiakan dengan Geragih/Stolon

Pembibitan dengan stolon terbukti lebih cepat, praktis dan lebih banyak menghasilkan bibit Stolon baru yang siap tanam. Maka dari itu para pemilik kebun Stolon lebih menyukai perbanyakan Stolon dengan teknik Stolon daripada perbanyakan dari biji.

Salah satu kelemahan dari mengandalkan stolon untuk propagasi tanaman adalah bahwa karena tanaman klon dari tanaman asli, mereka semua rentan terhadap masalah yang sama. Jika tanaman induk rentan terhadap penyakit tertentu atau infeksi, misalnya, semua tanaman yang dihasilkan oleh stolon akan juga, yang berarti bahwa tanaman dapat dengan cepat habis. Untuk alasan ini, imerupakan ide yang baik untuk menanam beberapa tanaman tua yang berbeda, dan secara berkala memperkenalkan tanaman baru, untuk menjaga keragaman genetik tinggi dan mencegah hilangnya tanaman yang diinginkan atau tanaman hias.

Atau dengan kata lain perbanyakan secara vegetatif ini adalah masalah potensi produktivitasnya dan daya tumbuh yang terus menerus menurun pada generasi berikutnya. Hal ini disebabkan tanaman hasil perbanyakan vegetative adalah bagian dari tanaman induk yang tumbuh memisah. Jadi, jika perbanyakan terus-menerus dilakukan, akan muncul tanaman baru yang sudah berumur tua. Karena itu, sebaiknya ada batasan perlakuan perbanyakan vegetatif yang dilakukan dari satu indukan (Kurnia, 2005).